Jumlah Rakaat Sholat Dhuha:
Rasulullah bersabda:
َمَنْ صَلَّى الضُّحٰى اِثْنَتٰى عَشَرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِى الْجَنَّةِ
Artinya:
“Barang siapa yang melakukan sholat Dhuha dua belas rakaat, Allah akan membuatkan baginya istana di surga” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dari hadist diatas dijelaskan bahwa jumlah rakaat sholat Dhuha sebanyak 12 rakaat. Namun rakaat yang berjumlah 12 rakaat tersebut adalah bilangan maksimal dari rakaat sholat dhuha.
12 rakaat ini dalam pengerjaannya bisa dikerjakan dengan setiap 2 rakaat diakhiri salam. Bisa juga dilakukan dengan langsung 4 rakaat dengan adanya tasyahud awal pada rakaat kedua, dan tasyahud akhir pada rakaat keempat kemudian diakhiri salam.
Untuk jumlah rakaat sholat sunnah Dhuha minimal adalah 2 rakaat dan maksimal adalah 12 rakaat.
Niat Shalat Dhuha:
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Latin:
“Ushollii Sunnatadh Dhuha Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa’an Lillaahi Ta’aalaa.”
Artinya:
“Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”
Tata Cara Sholat Dhuha:
Tata cara sholat Dhuha atau rukun sholat Dhuha sama dengan sholat fardhu atau sh0lat-sholat sunnah 2 rakaat lainnya. Berikut tata cara sholat Dhuha yang terdiri dari 2 rakaat.
Rukun Rakaat Pertama:
- Membaca Niat Sholat Dhuha
- Membaca Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat dari Al Qur’an, diutamakan Surah Asy-Syamsi
- Melakukan Ruku dengan tumakminah
- Melakukan Itidal
- Melakukan Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Melakukan Sujud kedua
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
Rukun Rakaat kedua:
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat dari Al Qur’an, diutamakan Surah Ad Dhuha
- Melakukan Ruku
- Melakukan Itidal
- Melakukan Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Melakukan Sujud kedua
- Duduk Tahiyat akhir
- Mengucapkan Salam
Pada intinya tata cara sholat Dhuha atau rukun sholat Dhuha sama dengan tata cara sholat wajib atau rukun sholat wajib 2 rakaat begitu juga bacaan lainnya. Yang membedakan hanya pada niatnya saja.
Untuk bacaan surah setelah membaca surah Al Fatihah para ulama sepakat untuk menganjurkan membaca surah Asy-Syamsi pada rakaat pertama dan surah Ad Dhuha pada rakaat kedua.
Namun ada juga yang berpendapat membaca surah Ad Dhuha pada rakaat pertama dan surah Al Ikhlas pada rakaat ke dua. Walau begitu tidak ada aturan baku untuk membaca surah-surah pendek apa, karena menyesuaikan dengan hafalan bagi yang mengerjakannya.
Doa Sesudah Shalat Dhuha:
Arab:
للّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Latin:
ALLAHUMMA INNADHDHUHA-A DHUHA-UKA, WALBAHAA-ABAHAA-UKA,
WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWAATUKA, WAL
QUDROTA QUDROTUKA, WAL ‘ISHMATA ISHMATUKA.
ALLAHUMA INKAANA RIZQII FISSAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA
FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’SIRON FAYASSIRHU,
WAINKAANA HAROOMAN FA THOHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA
QORIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA
QUWWATIKA WA QUDROTIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH
SHOOLIHIiN.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu adalah dhuhamu, keagungan itu
merupakan keagunganmu, keindahan itu merupakan keindahanmu,
kekuatan itu adalah kekuatanmu, kekuasaan itu adalah kekuasaanmu”, dan
penjagaan-penjagaan adalah penjagaanmu.
penjagaan-penjagaan adalah penjagaanmu.
“Ya Allah, jika rezeki aku masih di langit maka turunkanlah, jika ada di
dalam bumi maka keluarkanlah, jika sulit maka mudahkanlah, apabila itu
haram maka sucikanlah, jika jauh maka dekatkanlah”.
dalam bumi maka keluarkanlah, jika sulit maka mudahkanlah, apabila itu
haram maka sucikanlah, jika jauh maka dekatkanlah”.
“Demi kebenaran dhuhamu, keagunganmu, keindahanmu, kekuatanmu dan
kekuasaanmu, berikanlah kepadaku sebagaimana apa yang engkau berikan
kepada hambamu yang sholeh”.
kekuasaanmu, berikanlah kepadaku sebagaimana apa yang engkau berikan
kepada hambamu yang sholeh”.
ok
BalasHapushttps://ust.edu.ye/reg1446/